Selasa, 10 Maret 2015

Endlicheri sang Naga Air

-Tentang Endlicheri:
Polypterus endlicheri, termasuk dalam golongan ikan purba dengan sistem pernafasan labirin yang sudah menyebar di pasar ikan Indonesia lumayan lama. Ikan ini adalah ikan polypterus yang digolongkan dalam golongan Polypterus "Lower Jaw" yang dimana bangsa Lower Jaw cenderung rakus, tumbuh kembang cepat dan dapat mencapai ukuran yang lumayan besar untuk ukuran Polypterus. Di alam liar sendiri Endlicheri mencapai 63 centimeter dan didalam aquarium sekitar 45-50 centimeter dengan berat 3,3 kg ikan ini dapat ditemukan di sungai Nile, perairan Chad, sungai Niger, sungai Volta, dan sungai Bandama di Africa. Seperti Polypterus lainnya, Endlicheri juga termasuk kedalam jejeran atlet loncat indah sepanjang masa, kebanyakan para keeper kehilangan Polypterus mereka karna loncat dari aquarium. Substrat sendiri sebenarnya Lower Jaw lebih cocok dengan substrat merah hanya saya untuk Endlicheri warnanya lebih bagus menggunakan substrat hitam menurut saya dikarnakan marking Endlicheri sendiri bagus saat substrat hitam, hanya saja dalam foto saya menggunakan substrat putih, males repot bersihin substrat aja sih sebenernya. Untuk golongan Upper Jaw mungkin akan saya bahas dilain waktu, 
Pic: Afikrillah Paricahya

Florida Gar si Pengintai

-Tentang Florida Gar:
Florida Gar (Lepisosteus platyrhincus) atau yang sering disalah artikan dalam pasar ikan di Indonesia sebagai ikan Aligator (Atractosteus spatula) ini adalah ikan yang menyebar di Amerika tepatnya di sungai Savannah, sungai Ochlockonee dan semenanjung Florida. Di alam liar ikan ini dapat tumbuh hingga 132 centimeter sedangkan didalam aquarium sekitar 80 centimeter. Ikan jenis Gar (Moncong Buaya) termasuk Florida Gar bukanlah makanan yang populer di daerahnya dikarnakan telurnya yang sangat beracun tak terkecuali bagi manusia. Rata-rata berat ikan ini adalah 1,36 kg hingga 4,36 kg dan record yang tercatat untuk ikan ini adalah 10 kg. Dalam hal reproduksi ikan ini sendiri cukup unik, mereka mengalami musim kawin pada akhir musim dingin dan awal musim semi, jadi kesimpulannya jenis Gar yang lepas di Indonesia karna ketidak bertanggung jawaban oknum-oknum tertentu mema tidak dapat bereproduksi atau ber anak pinak di Indonesia kecuali dengan disuntik, tetapi tetap saja dapat mengganggu ekosistem perairan di Indonesia. Saat musim kawin, mereka berpasangan bertemu di perairan dangkal dan bertelur di tanaman-tanaman air disana. Ikan Florida Gar sendiri sering disamakan dengan ikan Spotted Gar, ya, bentuknya yang hampir sama memang membingungkan kita, hanya saja tetap saja mereka berbeda, bila yang tersebar dipasaran dengan harga lumayan murah dapat saya pastikan itu adalah Florida Gar dikarna Spotted Gar sampai saat ini yang saya ketahui untuk pasarannya masih tergantung dengan hasil alam yang mana itu artinya harganya pastilah lebih mahal dari Florida, dari fisik sendiri ada yang bilang bila Spotted Gar titik-titik coraknya hingga perut penuh dan bila Florida tidak. Untuk makanannya sendiri Florida Gar memangsa ikan-ikan kecil dan udang, lobster dan lain-lain di sungai. Karakter ikan inipun berbeda dengan Alligator Gar yang langsung menerkam mangsanya, Florida biasanya mengintai atau membidik mangsanya terlebih dahulu sebelum ia memangsanya, itulah mengapa sering terjadi ketidak merataan pakan dikarna teman aquarium lainnya lebih cepat memangsa ikan-ikan kecil yang diberikan.
Pic: Afikrillah Paricahya

Lele Pembangkit Listrik

-Tentang Lele Listrik:
Lele Listrik bernama latin Malapterurus Electricus yang dapat ditemukan di Afrika tropis dan Sungai Nile. Lele listrik terkenal dengan kemampuannya untuk mengeluarkan listrik seperti belut listrik hanya saja tegangan listrik yang dikeluaran lebih kecil dari belut listrik itu sendiri. Di alam liar lele listrik dapat tumbuh hingga 122 centimeter dan di aquarium hanya sampai 30 centimeter. suhu air yang tepat adalah 75' F. Makanannya ialah cacing, ikan-ikan kecil dan lainnya. Hewan yang dapat dicampur dengan lele listrik ini adalah jenis siput yang mana lele listrik tidak berminat dan akan mengabaikannya. Lele listrik sendiri tidak menyukai substrat yang berada ditempat favorit meravorit merekaeka, mereka senang dengan tempat persembunyian seperti pipa dan lainnya, jadi jangan heran dikala mereka memindahkan pasir atau kerikil yang digunakan untuk substrat mereka di tempat favorit mereka. Ikan lele listrik ini tidak memiliki sistem pernafasan labirin seperti lele dumbo, jadi mereka membutuhkan stock oksigen dalam air akan tetapi seperti halnya Tapah yang tidak memiliki pernafasan labirin, lele listrik hanya membutuhkan lebih sedikit oksigen dalam air dibanding ikan lain yang tidak menggunakan pernafasan labirin.
Pic: Afikrillah Paricahya